Rabu, 23 Februari 2011

11 hewan langka yang masih di konsumsi




Binatang ampibi ini termasuk binatang yang hampir punah, tapi mereka masih sering ditemukan di piring makan malam. Salamander Raksasa Cina, yang merupakan amfibi terbesar di dunia, itu adalah salah satu kelezatan di Cina dan menjadi target perburuan liar.


Spoiler for Simpanse & Gorila:


simpanse


daging gorila
Konsumsi daging yang berasal dari kera besar seperti simpanse dan gorila gunung, merupakan tradisi budaya di bagian Afrika dan tidak dipandang sebagai masalah. Spesies ini juga menderita penurunan populasi akibat hilangnya deforestasi dan habitatnya.


Spoiler for Chinook Salmon:


Chinook salmon, hanya ditemukan di Sungai Columbia , populasinya terus menurun selama bertahun-tahun karena pembendungan sungai, polusi dan penangkapan ikan berlebihan.


Spoiler for Bluefin Tuna:


Bluefin tuna adalah ikan favorit untuk sushi di Jepang, dan meskipun statusnya sangat langka, masih komersial dipanen dan dijual.


Spoiler for Rusa Karibu:


Rusa Karibou di Amerika Utara semakin menipis populasinya.


Spoiler for Paus Sirip:


Penangkapan ikan paus Jepang di klaim untuk sebuah penelitian, namun sebenarnya tidak. Ratusan ikan paus sirip ini berakhir dalam kalengan.


Spoiler for Gajah Hutan Afrika:


Gajah Biasanya diambil gadingnya, tetapi Gajah hutan afrika juga diburu untuk daging mereka. Dengan berat lebih dari 5.000 pon.


Spoiler for Penyu Hijau:


Penyu hijau diburu untuk, kulit dan daging mereka, juga lemaknya. Telur dan daging bisa menjadi makanan lezat.Kura-kura masih diburu di Indonesia dan negara-negara lain di Asia Selatan.


Spoiler for Lumba-lumba Air tawar:


Lumba-lumba air tawar - yang ditemukan di Sungai Gangga, Indus dan sungai Amazon - memiliki populasi alami yang rendah, dampak dari pencemaran dan perburuan liar.


Spoiler for Gaurs / Seladang:


Gaur/Seladang, masih kerabat liar untuk sapi, adalah spesies terancam yang ditemukan di Asia Selatan.
Kumpulan liarnya masih diburu untuk daging mereka.


Spoiler for Hiu:


Hiu Gangga yang diburu dari sungai diambil minyaknya yang kaya gizi. Puluhan spesies lain di seluruh dunia menjadi terancam dari praktek pengambilan sirip hiu, di mana nelayan memotong sirip hiu hidup-hidup sebelum melemparkan hewan kembali ke air. Sirip dikeringkan dan digunakan untuk membuat sup di restoran Asia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar